Serangan Militan Ke Cafe Bangladesh

Pasukan khusus Kepolisian Bangaldesh menembak mati Tamim Chowdhury, dalang penyerangan kafe di Ibu Kota Dhaka bulan lalu. Tamin ditembak di Kota Narayanganj, setelah keberadaannya terlacak oleh aparat. Dua rekan Tamin turut ditembak karena menyerang balik polisi.

Tamim adalah pemimpin Jamaah Mujahidin Bangladesh (JMB), organisasi teror berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). "Dia tertembak setelah kami menggelar operasi selama satu jam. Tamin dan rekan-rekannya tidak bersedia menyerah," kata Shahidul Hoque, Kepala Polisi Bangladesh seperti dilansir the Telegraph, Minggu (28/8).

Berdasarkan laporan kepolisian, Tamin dan dua militan lainnya menembaki polisi dari persembunyian mereka. Selain itu, mereka melemparkan empat granat ke arah petugas, hanya sebagian yang meledak.

Tamin adalah militan Bangladesh yang lahir dan besar di Kanada. Dia kembali ke negara orang tuanya tiga tahun lalu, membangun jaringan teroris. Sejak awal Agustus, polisi Bangaldesh menawarkan hadian senilai USD 25 ribu untuk orang yang bisa memberi informasi terkait keberadaan Tamin.

Selain menyerang kafe penuh warga asing lalu menggorok sandera asal Italia dan Jepang, organisasi pimpinan Tamin menyerang salat Idul Fitri di Sholakia enam hari setelahnya. Empat orang tewas akibat tembakan dan ledakan bom di tengah ibadah itu.

Sementara penyanderaan kafe di kawasan elit Dhaka menewaskan 18 orang asing, dua polisi, dan nyaris seluruh pelaku penyerangan.

JMB diduga terlibat serangkaian aksi teror di Bangladesh selama dua tahun terakhir. Sebelum melakukan penyerangan kafe, di negara mayoritas muslim itu sering terjadi pembunuhan tokoh agama minoritas dan blogger liberal. Pemerintah Bangladesh awalnya tidak mengakui di negaranya bercokol gerakan teroris terkait ISIS.

Operasi penyergapan Tamin terjadi persis dua hari sebelum Menlu Amerika Serikat, John Kerry, berkunjung ke Dhaka. Pejabat penting AS itu akan membicarakan kerja sama penanganan terorisme dengan pemerintah Bangladesh.

0 comments: